PAGI YANG SAMA
BERSAMA SENYUM YANG BARU
Selamat pagi, pagi selalu menjanjikan hari yang lebih baik
dari sebelumnya. Walaupun pagi selalu sama. Pagi ini matahari tarasa terik
sekali menyinari kota kecil bernama Cianjur. Membuat orang-orang yang salah kostum
menggerutu. Tapi di dunia yang lain, diwaktu yang lain, ada segelintir orang yang
merindukan teriknya matahari di pagi hari.Mereka yang membutuhkan terik
matahari untuk berjemur dengan bayi-bayi mereka. Pagi ini aku bersama rombongan
komunitas yang peduli akan anak yatim dan piatu bersiap untuk pergi ke Cibodas.
Komunitas PAY Cianjur.
Pagi itu tanggal 26 April 2014. Sepuluh hari setelah kelas 3
menghadapi UN dan tengah khawatir akan hasilnya. Semoga yang terbaik. Pagi itu,
sepanjang perjalanan panitia sibuk dengan pikirannya masing-masing, berpikir
apa yang akan mereka lakukan ketika bertemu dengan anak-anak panti. Berpikir
bagaimana membuat mereka senang dengan games yang mereka sudah siapkan
jauh-jauh hari. Dan akupun sama halnya dengan mereka, memikirkan segala yg
dipikirkan mereka. Memikirkan mereka yang tengah bersiap di pagi yang sama.
Bersiap untuk menjemput hari mereka yang baru, yang menjanjikan kebahagiaan
baru. Tuhan, diantara kesibukan panitia yang lain dengan pikiran mereka, aku
membayang kan mereka yang sedari tadi pagi bersiap. Bergaya penuh gaya di depan
cermin. Tersenyum dengan model-model yang menggelikan. Tuhan, aku ingin segera
bertemu mereka. Ingin sekali cepat melihat senyum mereka, mengajak mereka selfie, mengajak mereka berlari-lari di taman
Cibodas yang luas dengan rumputnya yang hijau. Tuhan, beri aku kesempatan. Dan
sesampainya rombongan panitia di Cibodas, kami segera membereskan semua yang
harus dibereskan dan disiapkan. Ketika semua beres dan siap menyambut mereka,
satu dua tetes air dari langit jatuh persis di atas layar hp ku. Membuat
semuanya jelas, tidak lama lagi hujan akan turun. Tuhan, terimakasih kau
turunkan hujan dihari bahagia ini, menurunkan hujan ketika aku sempurna tengah
menikmati angin yang disuguhkan oleh alam ini. Tapi tuhan, aku tak bisa untuk
kehilangan senyum mereka. Tak bisa melihat mereka kehilangan semangat bermain
mereka karena hujan. Tak bisa melihat mereka membatalkan janji-janji mereka di
pagi hari. Tidak akan nakal ketika bermain nanti. Tapi Allah benar, selalu benar, dan akan selalu benar. Ketika
kita akan berbuat baik, maka Allah akan memudahkan segalanya. Dan itu memang
terjadi. Matahari kembali memilih menyinari senyum-senyum yang tengah merekah
di taman ini dan begitupun selanjutnya. Dan awan memilih mengalah saat ini.
Walaupun ternyata ia kembali beberapa kali, mampir untuk menggentarkan hati kami yang
tengah bersemangat untuk membuat mereka tersenyum daripada memperdulikannya.
Hari ini aku berkenalan dengan NIKO,Aini,Heri,Adit,Selly,Putri dan anak-anak
yang lain. Hari ini kita mengawalinya
dengan pembacaan al-qur’an, sambutan ketua panitia, sambutan dari pemilik yayasan.
Dan entah dikomandani oleh siapa, kami panitia serempak menyembut mereka dengan
anak-anak yayasan. Setelah itu kita solat dhuhur dan dilanjut dengan makan
siang bersama. Setelah stamina terisi, kita lanjutkan dengan bermain games. Ada
misi cari bendera, main air, sepak bola
dan yang lain-lain. Sepanjang games berlangsung, tak henti-hentinya tawa mereka
membuat ramai suasana. Kecurangan mereka saat bermain game, tangisan ketika kalah main game, membujuk mereka yang ingin
berenang di kolam taman. Terima kasih tuhan telah diberi kesempatan menyaksikan
semua ini.
Semua games telah dilaksanakan, kita kembali berkumpul untuk
membagikan hadiah yang sudah dijanjikan kepada mereka ketika mereka berhasil
memenangkan permainan. Setelah itu kita membagikan oleh-oleh untuk dibawa
mereka pulang ke yayasan. Dan tiba saatnya menutup acara hari ini. Ditutup
dengan do’a dan setelah itu kita berfoto bersama. Langit pun semakin gelap, bukan
karena senja akan segera turun tapi tampaknya hujan yang tak sabar ingin segera
bermain dengan tanah. 10 menit kemudian mobil jemputan telah siap mengantarkan
mereka pulang. Ketika mengucapkan selamat jalan dan melambaikan tangan kepada
mereka , ntahlah seolah sepotong
hati ini dibawa pergi oleh mereka. Terimakasih tuhan. Terima kasih untuk hari
ini. Teimakasih telah diberi kesempatan ini,terimaksih. Semoga langkah ini tidak
berhenti disini, masih ada senyum yang lain yang tengah menunggu. Terimaksih
untuk panitia yang lain. Semoga langkah kecil kita ini diberkahi oleh allah.
Aamiin.
27 April 2014